KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, atas nikmat dan karunia_Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah yang berjudul “Sistem Pencernaan Pada Manusia” ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah atas utusan_Nya Muhammad saw yang membawa umat manusia dari kegelapan menuju kecahayaan.
Sebagai insan yang dho’if pasti dalam menyelesaikan makalah ini mengalami berbagai kendala atau tantangan, akan tetapi berkat pertolongan Allah swt dan bantuan dari berbagai pihak, khususnya pembimbing kami yang senantiasa memberikan petunjuk dan bimbingan secara terus menerus sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Dalam penulisan makalah ini tentu saja terdapat berbagai
macam kekurangan. Olehnya itu, penyusun membutuhkan bantuan dari pembaca baik
itu berupa saran maupun kritik yang sifatnya membangun sehingga dalam
penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk generasi-generasi
kedepan . Amin…………………………………………..
Sekian dan terima kasih.
Makassar, 26 juni 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL.............................................................................................. i
KATA
PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR
ISI......................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah................................................................................ 4
C. Tujuan..................................................................................................... 4
D. Manfaat.................................................................................................. 4
BAB
II PEMBAHASAN
A. Mulut...................................................................................................... 5
B. Faring.................................................................................................... 6
C. Kerongkongan...................................................................................... 7
D. Lambung............................................................................................... 7
E. Usus halus............................................................................................ 9
F. Kelenjar
pancreas................................................................................ 10
G. Hati
....................................................................................................... 11
H. Usus
besar........................................................................................... 12
I. Anus
..................................................................................................... 14
J. Penyebab
penyakit amandel.............................................................. 15
BAB
III PENUTUP
III.1 Kesimpulan.......................................................................................... 16
III.2 Saran.................................................................................................... 16
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Sistem pencernaan manusia adalah proses perubahan atau
pemecahan zat makanan dari molekul kompleks menjadi molekul yang
lebihsederhana dengan menggunakan enzim dan organ pencernaan.
Sistem pencernaan ini dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Pencernaan mekanis
1. Pencernaan mekanis
Yaitu pencernaan makanan secara fisik, mengubah bentuk
kasar menjadi halus, seperti mengunyah, menggiling, mengaduk,
menekan maupun melumatkan.
2. Pencernaan kimiawi atau enzimatis
Yaitu pengubahan zat makanan dengan bantuan enzim
pencernaan.
3. Pencernaan biologis
Yaitu pencernaan yang memanfaatkan kerjasama yang
menguntungkan dengan mikroba.
Sedangkan menurut tempat terjadinya, pencernaan dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Pencernaan intrasel, yaitu pencernaan yang terjadi di dalam sel
2. Pencernaan ekstrasel, yaitu pencernaan yang terjadi di luar sel
1. Pencernaan intrasel, yaitu pencernaan yang terjadi di dalam sel
2. Pencernaan ekstrasel, yaitu pencernaan yang terjadi di luar sel
atau melalui saluran pencernaan.
Empat tahap utama dalam
pengolahan makanan:
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas kami rumuskan item masalah
yang akan dibahas pada penulisan makalah ini, yaitu :
1. Sistem pencernaan pada manusia
2. Proses penelanan makanan
3. Penyebab penyakit amandel
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari sistem pencernaan
2. Untuk mengetahui fungsi dari sistem pencernaan
3. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi sistem pencernaan
4. Untuk mengetahui manfaat dari organ-organ sistem pencernaan
D.
Manfaat
1. Diharapkan
dapat mengetahui mengenai pengertian dari sistem pencernaan serta bagian-bagiannya dan apa saja
yang termasuk didalamnya.
2. Dapat dijadikan
sebagai bahan acuan dalam
mempelajari lebih jauh mengenai
anatomi fisiologi manusia dari sistem
pencernaan itu.
BAB II
PEMBAHASAN
Organ pencernaan manusia
A.
Mulut/cavum oris
Terjadi pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Pada bagian
dalam mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah.
a.
Gigi /dens
Merupakan alat pencernaan yang bertugas secara mekanik.
Terdapat 4 jenis gigi yaitu gigi taring (dens caninus) berfungsi untuk merobek/mencabik makanan. Gigi seri (dens inscisivus) berfungsi
untuk memotong makanan. Gigi geraham depan (dens premolare)
dan geraham belakang (dens mola) yang keduanya berfungsi untuk
menghaluskan makanan.
b. Lidah/lingua
Merupakan organ yang terletak di dasar mulut yang kaya akan otot. Permukaannya kaya akan papilla/tonjolan lidah yang sangat banyak mengandung kuncup pengecap. Berfungsi untuk:
Merupakan organ yang terletak di dasar mulut yang kaya akan otot. Permukaannya kaya akan papilla/tonjolan lidah yang sangat banyak mengandung kuncup pengecap. Berfungsi untuk:
1. Pengaduk makanan.
2. Membantu proses penelanan makanan.
3. Sebagai alat/organ pengecap.
4. Membantu membersihkan rongga mulut.
5. Membantu untuk berbicara/bercakap-cakap.
6.Terbagi menjadi beberapa daerah rasa antara lain asin, manis,
asam dan pahit.
c. Kelenjar ludah/glandula salivales
Menghasilkan air liur/air ludah/saliva yang bersifat pekat dan licin. Saliva ini banyak mengandung lendir atau musin dan enzim ptyalin/amylase.
Fungsi air liur/saliva :
1. Mempermudah proses penelanan dan pencernaan makanan
2. Melindungi selaput mulut
3. Mencerna makanan secara kimiawi.
B. Faring
Faring merupakan organ penghubung antara rongga mulut dengan kerongkongan atau esofagus. Makanan yang telah dicerna akan masuk kerongkongan melalui proses deglutisi melewati faring.
Faring juga merupakan pertemuan antara tractus digestivus dengansaluran respirasi. Disebut juga sebagai pangkal esophagus. Di bagian
dalam faring terdapat amandel/tosil yang merupakan kumpulan kelenjar
limpa yang mengandung limposit.
C. Kerongkongan (esophagus)
Esophagus [berasal dari bahasa Yunani: οiσω (dibaca: oeso) yang berarti membawa dan έφαγον (dibaca: phagus) yang berarti memakan] atau kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung atau ventrikulus dengan panjang sekitar 20 – 25 cm. Makanan berjalan melalui esofagus dengan menggunakan
proses peristaltik . Dinding kerongkongan atau esophagus ini terdiri-atas 3
lapisan, yaitu:
a. Tunika mukosa : menghasilkan mucus/lender
b. Tunika submukosa : terdapat jaringan ikat kolagen dan elastis,
ujung kapiler darah, dan ujung saraf
c. Tunika muskularis : mengandung otot polos dan jaringan ikat
Gerakan menelan makanan yang terjadi di esophagus merupakan
gerakan peristaltic/peristalsis, yaitu gerakan otot dinding saluran
pencernaan (kaya akan otot polos) yang berupa gerakan kembang kempis atau gerak meremas makanan dalam bentuk bolus dan akan
mendorong lobus menuju ke lambung. Waktu yang diperlukan lobus
dari kerongkongan menuju ke lambung adalah 6 detik
D. Lambung/ventrikulus
Lambung atau ventrikulus merupakan organ kantung besar yang terletak di rongga perut agak ke kiri. Dinding lambung tersusun menjadi 4 lapisan, yaitu :
a. Lapisan peritoneal (Lapisan Serosa)
Merupakan lapisan terluar dari ventrikulus yang berfungsi sebagai
lapisan pelindung perut. Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan untuk mengurangi
gaya gesekan yang terjadi antara perut dengan anggota tubuh
lainnya.
b. Lapisan Berotot, yang terdiri dari :
1. Cardiac merupakan bagian atas ventriculus yang berhubungan
dengan esophagus dan hepar.
2. Fundus merupakan bagian tengah ventriculus yang bentuknya
membulat.
3. Pylorus merupakan bagian bawah ventriculus yang berhubungan dengan intestinum tenue.
c. Lapisan Submukosa.
Submucosa ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan
vena dapat ditemukan untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut sekaligus untuk membawa nutrisi yang diserap, urea, dan karbon dioksida dari sel-sel tersebut.
d. Lapisan Mukosa.
Mucosa ialah lapisan dimana selsel mengeluarkan berbagai
jenis cairan, seperti enzim, asam lambung, dan hormon. Lapisan ini
berbentuk seperti palung untuk memperbesar perbandingan antara
luas dan volume sehingga memperbanyak volume getah lambung
yang dapat dikeluarkan.
Ø Fungsi ventriculus yaitu :
a. Menyimpan makanan dalam kurun waktu 2 – 5 jam.
b. Mengaduk makanan (dengan gerakan meremas).
c. Mencerna makanan dengan bantuan enzim.
d. Menerima makanan dan bekerja sebagai penampung untuk jangka waktu pendek
e. Makanan dicairkan dan dicampur dengan asam hidrokhlorida dan dengan cara ini disiapkan untuk dicernakan oleh usus.
f. Susu dibekukan dan kasein dikeluarkan.
g. Pencernaan lemak dimulai di dalam lambung.
h. Faktor antianemia dibentuk.
i. Khime, yaitu isi lambung yang cair disalurkan masuk duodenum.
Ø Enzim yang dihasilkan :
a. HCl/asam chlorida/asam lambung dihasilkan oleh sel parietal (parietal cell) yang fungsinya antara lain :
1. Merangsang keluarnya seketin.
2. Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin untuk memecah protein.
3. Desinfektan, yaitu membunuh kuman-kuman.
4. Merangsang keluar hormon kolesistokinin yang merangsang empedu mengeluarkan getahnya.
5. Renin berfungsi untuk mengendapkan kasein (protein susu). Kasein akan diubah oleh pepsin menjadi pepton.
b. Pepsinogen [dihasilkan oleh sel chief (chief ceel)], akan aktif bila
dalam bentuk pepsin. Pepsin berfungsi untuk mencerna protein
menjadi pepton dan proteosa.
c. Lipase berfungsi untuk mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
d. Hormone gastrin berfungsi untuk sekresi getah lambung.
e. Lendir/musin berfungsi melindungi sel-sel di permukaan lambung terhadap kerusakan akibat kerja dari
HCl. Dihasilkan oleh sel Goblet (goblet cell)
E. Usus Halus (Intestinum Tenue)
Merupakan saluran panjang sekitar 8,25 m dan dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu :
a. Duodenum/usus dua belas jari merupakan usus halus yang
berbatasan dengan ventriculus. Terjadi proses oemecahan lemak
dan karbohidrat. Panjangnya sekitar 25 cm/0,25 m
b. Jejunum/usus kosong merupakan usus halus yang berbatasan
langsung dengan duodenum dan ileum. Disini tidak terjadi proses
penyerapan dan pencernaaan makanan. Panjangnya sekitar 7 m.
c. Ileum/usus penyerapan merupakan usus halus yang berbatasan
dengan jejunum dan intestinum crassum. Disinilah terjadi
penyerapan sari-sari makanan. Panjangnya sekitar 1 m.
Ø Fungsi utama usus halus adalah:
a. Menerima zat-zat makanan yang mudah dicerna untuk diserap melalui kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe
b. Menyerap protein dalam bentuk asam amino
c. Menyerap karbohidrat dalam bentuk emulsi lemak
Ø Kelenjar atau enzim didalam usus halus :
- Enterokinase untuk mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
- Eripsin menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam
amino.
- Laktase mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
- Maltase mengubah maltosa menjadi glukosa.
- Disakarase mengubah disakarida menjadi monosakarida
- Peptidase mengubah polipeptida menjadi asam amino
- Lipase mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak
- Sukrase mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.
F. Kelenjar Pankreas
Terletak dekat ventriculus (rongga perut sebelah kiri) yaitu diantara duodenum dan limpa. Dengan panjang sekitar 15 cm dan lebar 5 cm.
Kelenjar pancreas menghasilkan :
Kelenjar pancreas menghasilkan :
a. Hormon insulin yang berfungsi untuk mengatur (menurunkan) kadar gula dalam darah.
b. Berfungsi untuk menghasilkan getah pancreas yang banyak mengandung enzim. Enzim tersebut yaitu :
- Amylopsin/amylase pancreas berfungsi untuk mengubah amilum menjadi maltose.
- Steapsin/lipase pancreas berfungsi untuk mengubah lipid menjadi asam lemak dan gliserol.
- Tripsinogen dengan bantuan enterokinase akan diubah menjadi
tripsin. Tripsin berfungsi untuk memecahkan pepton menjadi asamamino.
- Karbohidrase pancreas berfungsi mengubah disakarida menjadi
monosakarida. Disakarida yang penting adalah maltase, sukrase,
lactase.
- Garam NaHCO3 dan bersifat basa yang berfungsi untuk menetral-kan keasamaan kim/chyme yang keluar dari ventriculus.
G. Hati (Hepar)
Merupakan kelenjar pencernaan yang terbesar dalam tubuh den-gan berat sekitar 2 kg dan berwarna kemerahan. Terletak didalam rong-ga perut sebelah kanan, dibawah
sekat rongga dada. Menghasilkan cairan empedu (bilus) yang ditampung dalam kantung empedu (vesica
felea). Setiap hari vesica felea menghasilkan 0,5 liter cairan empedu.
-Kandungan Empedu :
a. Garam kholat yang berfungsi :
- Mengaktifkan lipase pancreas
- Menurunkan tekanan permukaan butir-butir lemak sehingga dapat diemulsikan dalam pencernaan
b. Natrium karbonat berfungsi mengatur keasaman empedu sehingga membuat pH empedu menjadi 7, 1 – 8,5.
c. Kolesterol merupakan lemak netral yang memiliki daya larut sangat kecil dalam air. Merupakan prekusor dari aktivitas steroid seperti vit-amin dan hormone. Empedu menghasilkanzat warna empedu (bilirubin dan biliverdin), Garam empedu.
Ø Fungsi empedu :
- Untuk mengemulsikan/memecahkan lemak.
- Membunuh kuman-kuman dalam saluran pencernaan bagian atas.
Ø Hepar berfungsi :
- Menghasilkan cairan empedu.
- Menawarkan racun.
- Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula otot).
- Mengubah provitamin A menjadi vitamin A.
- Menjaga keseimbangan zat makanan dalam darah.
- Mengubah kelebihan asam amino menjadi urea untuk dikeluarkan
dari tubuh
H. Usus Besar (Intestinum Mayor)
Merupakan saluran panjang dengan permukaan dinding yang mengalami penyempitan dan penonjolan serta merupakan terusan dari usus halus. Panjang usus besar ± l½ m dengan lebar 5 - 6cm.
Ø Bagian-bagian usus besar, yaitu :
a. Caecum/sekum merupakan pertemuan antara usus halus dan
usus besar. Pada bagian ujung sekum terdapat tonjolan kecil yangdisebut umbai cacing (appendiks) dengan panjang 6 cm. Seluruh-nya ditutupi oleh peritonium mudah bergerak walaupun tidak
mempunyai mesentenium dan dapat diraba melalui dinding
abdomen pada orang yang masih hidup.
Ø Fungsi dari peritoneum sendiri adalah :
- Menutupi sebagian dari organ abdomen dan pelvis
- Membentuk pembatas yang halus antara organ dalam rongga perit-oneum
- Menjaga kedudukan dan mempertahankan hubungan organ
terhadap posterior abdomen
- Tempat kelenjar limfe dan pembuluh darah
b. Usus Buntu (appendiks)
Usus buntu (Bahasa Latin: caecus yang berarti buta) dalam
istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Organ iniditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil.
Sebagian besar herbivora memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atasseluruhnya digantikan oleh umbai cacing
Bisa juga diartikan sebagai bagian dari usus besar yang
muncul seperti corong dari akhir seikum mempunyai pintu keluar
yang sempit tapi masih memungkinkan dapat dilewati oleh bebe-rapa isi usus.
Appendiks tergantung menyilang pada linea terminalis
masuk ke dalam rongga pelvis minor terletak horizontal dibela-kang seikum. Sebagai suatu organ pertahanan terhadap infeksi
kadang appendiks bereaksi secara hebat dan hiperaktif yang bisa menimbulkan perforasi dindingnya ke dalam rongga abdomen.
b.
Colon/kolon/usus tebal
Merupakan bagian yang lebih tebal dan menyempit dengan
banyak tonjolan pada bagian pemukaannya.
Ø Kolon Asendens
Panjang kolon asendens yaitu 13 cm, terletak di bawah abdo-men sebelah kanan membujur ke atas dan ileum ke bawah hatiDi bawah hati membengkok ke kiri, lengkungan ini disebut flek-sura hepatika, dilanjutkan sebagai kolon transversum.
Panjang kolon asendens yaitu 13 cm, terletak di bawah abdo-men sebelah kanan membujur ke atas dan ileum ke bawah hatiDi bawah hati membengkok ke kiri, lengkungan ini disebut flek-sura hepatika, dilanjutkan sebagai kolon transversum.
Ø Kolon Transversum
Panjang kolon transversum yaitu 38 cm, membujur dan kolon asendens sampai ke kolon desendens berada di bawah abdo-men, sebelah kanan terdapat fleksura Hepatika dan sebelah kiri terdapat Fleksura Lienalis.
Panjang kolon transversum yaitu 38 cm, membujur dan kolon asendens sampai ke kolon desendens berada di bawah abdo-men, sebelah kanan terdapat fleksura Hepatika dan sebelah kiri terdapat Fleksura Lienalis.
Ø Kolon Descendens
Panjangnya ± 25 cm, terletakdi bawah abdomen bagian kiri membujur dari atas ke bawah dan Fleksura Lienalis sampai kedepan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.
Panjangnya ± 25 cm, terletakdi bawah abdomen bagian kiri membujur dari atas ke bawah dan Fleksura Lienalis sampai kedepan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.
Ø Kolon Sigmoid.
Merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring, dalam rongga pelvis sebelah kiri bentuknya menyerupai huruf S. ujung bawahnya berhubungan dengan rektum.
Merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring, dalam rongga pelvis sebelah kiri bentuknya menyerupai huruf S. ujung bawahnya berhubungan dengan rektum.
Ø Rectum/rectum/poros usus merupakan bagian terakhir dari
usus besar. Terletak dibawah kolon sigmoid yang menghubungkan intestinum mayor dengan anus, terletak dalam rongga
pelvis di depan os sakrum dan os koksigis.
Proses yang terjadi di colon adalah adanya pencernaan secara bio-
logis dengan bantuan bakteri Escherichia coli yang bertugas untuk
membusukkan makanan,membentuk vitamin K dan menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat pathogen. Sisa makanan yang telah dibusukkan akan dibentuk menajdi feces dan akan masuk dalam
rectum. Proses yang terjadi directum adalah pergerakan feces seca-ra peristaltic yang dikendalikan olehotot polos dan akhirnya akan
menuju anus (lubang pelepasan akhir). Proses perjalanan makanan untuk sampai di usus besar membutuh-kan waktu sekitar 4/5 jam. Usus besar dapat menyimpan makanan
dalam kurun waktu 24 jam
I.
Anus/Lubang Pelepasan
Merupakan lubang pada ujung saluran pencernaan yang menghubungkan rektum dengan dunia luar (udara luar). Terletak di dasar pelvis. Di- anus, terjadi proses perjalanan terakhir dari feces yang telah dibentuk di colon. Proses pengeluaran feces melalui anus disebut defekasi.
J. Penyebab
penyakit amandel
Penyebab radang amandel Saat bakteri dan virus
memasuki tubuh melalui hidung atau mulut anda, amandel berperan sebagai
filter—menyelimuti organisme yang berbahaya tersebut dengan sel-sel darah
putih. Ini akan menyebabkan infeksi ringan pada amandel anda, yang akan memicu
sistem kekebalan tubuh untuk membentuk antibodi terhadap infeksi dimasa yang
akan datang. Akan tetapi, kadang-kadang amandel sudah kewalahan menahan infeksi
bakteri atau virus. Inilah yang menyebabkan terjadinya tonsilitis. Ada berbagai
macam virus dan bakteri yang dapat menyebabkan terjadinya radang amandel,
termasuk virus yang menyebabkan mononucleosis (virus Epstein-Barr) dan bakteri
yang menyebabkan terjadinya radang tenggorokan (Streptococcus pyogenes).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Organ-organ pada sistem pencernaan yaitu terdiri dari :
a. Mulut (oris)
b. Tekak (faring)
c. Kerongkongan (esophagus)
d. Lambung (ventrikulus)
e. Usus halus (intestinum minor)
a. Usus dua belas jari (duodenum)
b. Usus kosong (jejunum)
c. Usus penyerapan (ileum)
a. Usus dua belas jari (duodenum)
b. Usus kosong (jejunum)
c. Usus penyerapan (ileum)
f. Kelenjar Pankreas
g. Hati (Hepar)
h. Usus besar (intestinum mayor)
a. Seikum
b. Kolon asendens
c. Kolon transversum
d. Kolon desendens
e. Kolon sigmoid
i. Rectum
j. Anus
a. Seikum
b. Kolon asendens
c. Kolon transversum
d. Kolon desendens
e. Kolon sigmoid
i. Rectum
j. Anus
B. Saran
Semoga makalah dengan judul “Sistem Pencernaan pada Manusia” ini dapat menjadi sumber inspirasi untuk membuat makalah dengan tema yang sama. Mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini ada kata
kata yang tidak berkenan di hati pembaca maupun banyak kekurangan pada makalah ini. Terima kasih
DAFTAR PUSTAKA
1. Sherwood, Laura. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. 2nd Ed. Buku EGC 2001:537-087.
2. Lee, JL. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik. 6nd Ed. Buku EGC 2008.
4. Nurman, A. Penatalaksanaan Pankreatitis Akut. 2000. Diunduh dari http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files_12/Penatalaksanaan_Pankreatitis_Akut_128/.pdf/12/Penatalaksanaan_Pankreatitis_Akut_128.html, 21 juni 2013.
7. Medicastore. Fisiologi Saluran Cerna. Diunduh dari http://www.medicastore.com, 22 juni 2013
8. Medicastore. Beberapa Gangguan Saluran Cerna. Diunduh dari http://
www.medicastore.com, 22 juni 2013